ACEHACEH TENGAHBERITANASIONALNEWSPEMERITAHANPENDIDIKAN

Nyawa Pelintas Jadi Taruhan, Puluhan Tahun Jembatan Gantung Rusak Berat

1510
×

Nyawa Pelintas Jadi Taruhan, Puluhan Tahun Jembatan Gantung Rusak Berat

Sebarkan artikel ini

Aceh Tengah, zattoday.net – Jembatan Gantung dengan panjang enam puluh meter dan lebar satu meter setengah ini satu satunya akses jembatan yang menghubungkan desa Tanjung dan Merande Paya di Kemukiman Pamue, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah. Kamis, 8 Mei 2025.

Tinggi jembatan ini sekitar enam belas meter, terlihat Besi dan Tali Sling jembatan sudah berkarat dan usang, lantai yang bolong di tutup dengan broti kayu berukuran 4×6 centi meter. Kondisi ini membuat warga khawatir akan resiko keselamatan saat berjalan di atas jembatan.

Fhoto : Jembatan yang rusak di lelaui warga

Selain di lalui warga untuk aktivitas sehari – hari, baik berjalan kaki dan berkendaran sepeda motor Jembatan ini juga sangat aktif di lewati anak sekolah SD Negeri 1 Tanjung dan SMA Negeri 28 Takengon, termasuk di seberang sugai tersebut ada sarana tempat ibadah Masjid milik desa Tanjung dan Merande Paya.

Baca juga beritanya  Bupati Bener Meriah Lantik 98 Pejabat Administrator dan Pengawas
Fhoto zattoday.net : Elvina memakai Jilbab Mereh, bersama rekannya pulang dari Sawah.

Elvina (40) Salah satu warga Desa Tanjung mengatakan, meminta pemeritan segera membangun jembatan baru, karena jembatan yang ada sudah rusak berat dan merasa susah untuk membawa hasil panen tani mereka dan takut kalu tiba – tiba roboh tidak sanggup menahan beban karena kondisi rusak.

“Kalau seperi ini kondisi jembatan lama – lama kami takut tiba – tiba roboh, mau tidak mau kami terpaksa harus lewat jembatan ini karena ini jalan satu – satunya yang dekat dengan tempat usahan”. Jelasnya.

Baca juga beritanya  Waspada! Singapura Serta Negara Asia Dilaporkan Tengah Mengalami Peningkatan Virus Covid-19 
Fhoto : Jembatan yang rusak di lalui kendaraan motor

“Jembatan ini penghubung desa Tanjung dan Merande Paya, anak kami pergi dan pulang sekolah melewati jembatan ini. Harapan kami akses jembatan kami ini segera di perbiki oleh Pemerintah, jadi kami bisa bekerja ke ladang sawah dan kebun dengan nyaman dan tidak sulit lagi untuk membawa hasil panen tani untuk kami jual mencukupi kebutuhan hidup kami”, Harapa Elvina.

Sementara itu Bukhari Reje (Kepala Desa) Tanjung menyampaikan permasalahan yang terjadi di Tanjung khususnya pemukiman Pameu masih banyak Infrastruktur pembangunan seperti Jalan, Jembatan dan Lahan Pertanian, Perkebunan yang harus diperhatikan Pemerintah utuk mendorong percepatan perkembangan perekonomian di wilayah tersebut.

Baca juga beritanya  Hari Kebebasan Pers Sedunia 2025: DPW SWI Aceh Ingatkan Dampak Kecerdasan Buatan bagi Dunia Pers
Fhoto : Bukhari Reje Tanjung

“Benar jembatan penghubung antar desa Tanjung dan Merande Paya rusak, jembatan ini mungkin sudah berusia puluhan tahun tetapi dalam beberapa tahun terakhir jembatan ini rusak berat dan kami khawatir tentang keselamatan masyarakat yang beraktivitas melalui jembatan ini,” Kata Bukhari

“Kami dari pemeritah Desa Tanjung, Kuala Rawa, Merande paya, Paya Tampu dan Lut Jaya yang ada di Kemukiman Pamue sudah berupaya mengusulkan permasalahan ini ke instansi – instansi pemeritan terkait termasuk untuk perbaikan jembatan ini. Namun hinga hari ini belum ada balasan,” Jelasnya kepada media zattoday.net.

“Kami dari kemukiman Pamue berharap kepada Pemerintah kabupate dan Pusat agar segera memperbaki Infrastruktur jalan kabuapaten dan jalan lintas nasional serta Jembatan yang sudah rusak saat ini”. Tutupnya.

Respon (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *