ZATTODAY.NET – Presiden Prabowo Subianto mengawali pekan kedua Oktober 2025 dengan melakukan kunjungan kerja ke Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Presiden menyaksikan langsung Penyerahan Aset Barang Rampasan Negara (BRN) dari tambang ilegal kepada PT Timah yang digelar di Smelter PT Tinindo Internusa, Kota Pangkal Pinang dan menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh aparat terkait.
Presiden Prabowo Subianto menyaksikan secara langsung Penyerahan Aset Barang Rampasan Negara (BRN) kepada PT Timah Tbk., yang digelar di Smelter PT Tinindo Internusa, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Senin (6/10/2025) yang lalu.
Presiden Prabowo menyebut nilai aset yang berhasil disita dan diserahkan mencapai Rp6 hingga Rp7 triliun. Nilai tersebut belum termasuk tanah jarang (rare earth/monasit) yang nilainya bisa jauh lebih besar.
Presiden Prabowo juga menambahkan bahwa total kerugian negara akibat kegiatan tambang ilegal di kawasan PT Timah ini telah mencapai sekitar 300 triliun rupiah. Jumlah yang mencerminkan besarnya kebocoran kekayaan negara yang harus segera dihentikan. “Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, kerugian negara total 300 T. Kerugian negara sudah berjalan 300 triliun, ini kita berhentikan,” tegas Presiden.
Di tengah pekan, Presiden melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Papua masa jabatan 2025-2030 di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga melantik sejumlah pejabat negara, di antaranya, Ketua dan Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, dua wakil menteri Kabinet Merah Putih dan dua asisten khusus presiden, para pimpinan dan anggota Dewan Komisioner LPS, Kepala dan Wakil Kepala BP BUMN, serta 10 duta besar dan 1 wakil duta besar RI untuk negara sahabat.
Dan pada Senin, (6/10/2025) lalu Presiden kemudian menyampaikan dukungan langsung melalui panggilan video kepada para pemain tim nasional sepak bola Indonesia jelang laga putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Arab Saudi.
Di sisa hari hingga akhir pekan kedua Oktober 2025, agenda Presiden dipadati dengan sejumlah kegiatan pertemuan dan rapat terbatas, mulai dari rapat terbatas tentang swasembada pangan nasional, pertemuan dengan Ketua MPR RI dan sejumlah menteri bahas isu terkini Tanah Air, hingga pertemuan dengan sejumlah anggota Kabinet Merah Putih membahas isu strategis keuangan. (***)


























