ACEHACEH TENGAHBERITANASIONALPENDIDIKAN

Siswa SMP 37 Aceh Tengah Dikeroyok 3 Kakak Kelas, Orang Tua Korban Menuntut Keadilan

778
×

<p style="text-align: left;"><span style="color: #3366ff;"><strong>Siswa SMP 37 Aceh Tengah Dikeroyok 3 Kakak Kelas, Orang Tua Korban Menuntut Keadilan</strong></span></p>

Sebarkan artikel ini

Aceh Tengah, zattoday.net – Sebuah insiden pengeroyokan terjadi di SMP 37 Jalan Tengah Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, pada Sabtu (30/5/2025). Seorang siswa kelas 1 SMP, DA (13), dikeroyok oleh 3 kakak kelasnya saat jam sekolah.

Ayah kandung korban, Ardiansyah (39), seorang petani, mengungkapkan bahwa anaknya mengalami memar di bagian wajah dan leher setelah kejadian tersebut. “Saya melihat ada memar di bagian wajah dan leher anak saya, lalu saya tanyakan, tapi dia tidak menjawab. Setelah itu, istri saya juga menanyakan kepada anak saya lagi, dan spontan DA anak saya menangis dan mengatakan kalau dirinya dikeroyok di sekolah oleh 3 abang kelasnya,” kata Ardiansyah, Selasa, 3 Juni 2025 di RSUD Datu Beru kepada awak media.

Ardiansyah menambahkan bahwa anaknya menceritakan detail kejadian tersebut kepadanya. “Kepala saya di tutup pakai timba oleh abang kelas, lalu saya dipukuli dan saya tidak berani melawan”. Cerita anak saya kepada saya. Saya sangat terkejut dan khawatir mendengar cerita tersebut,” ucap Ardiansyah.

Baca juga beritanya  Ini Hasil Dari Kesepakatan Neleyan Cangkul dengan DPRK Aceh Tengah

Ardiansyah beserta istri dan anaknya kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kecamatan Ketol. Namun, Ardiansyah merasa tidak puas dengan penanganan kasus tersebut oleh pihak sekolah dan orang tua wali murid pelaku pengeroyokan. “Pihak sekolah mau mengajak saya berdamai dan menandatangani surat perjanjian, namun dalam proses perdamaian tersebut tidak ada dihadirkan wali murid bersangkutan. Saya menolak untuk menandatangani surat itu karena saya merasa pihak sekolah tidak serius dalam menjalankan tugasnya di dunia pendidikan,” tegas Ardiansyah.

Baca juga beritanya  Prabowo Ajak Generasi Muda Lapor Pejabat Korup, Janjikan Tindakan Tanpa Pandang Bulu

Ardiansyah juga mengungkapkan bahwa anaknya saat ini mengalami trauma setelah kejadian tersebut. “Usai pulang sekolah, anak saya tidak mau keluar rumah dalam beberapa hari ini, saya takut dan khawatir jika terjadi gangguan kesehatan fisik dan mentalnya akibat bekas pukulan di bagian belakang lehernya,” kata Ardiansyah dengan nada khawatir.

Ardiansyah berharap agar Dinas Pendidikan dan Bupati Aceh Tengah segera menangani masalah pendidikan di SMP ini. “Saya berharap agar persoalan ini serius ditangani karena ini terjadi kepada anak saya, sebelum terjadi ke korban anak lainnya. Saya tidak ingin anak lain mengalami nasib yang sama seperti anak saya,” Harap Ardiansyah.

Baca juga beritanya  Gajah Induk dan Anaknya Tertinggal, BKSDA Aceh Tengah Lakukan Upaya Penyisiran

Ardiansyah menuntut keadilan dan penanganan yang serius terhadap kasus pengeroyokan yang menimpa anaknya. “Saya berharap agar dinas pendidikan serta bupati Aceh Tengah segera menangani masalah pendidikan di SMP 37 Jalan Tengah ini, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan.”tutupnya

Redaksasi zattoday.net membuka ruang bagi pihak-pihak yang terkait untuk memberikan klarifikasi atau tanggapan atas berita ini.

 

(TIM)

Respon (1)

  1. Melihatdan membaca kondisi peserta didik selama ini di Aceh tengah dan bener meriah, dengan kurangnya tuntunan baik dari sekolah maupun lingkungan bermasyarakat peserta didik selama ini, moral sudah tidak menjadi pertimbangan dalam kehidupan, semua mengedepankan arogansi dan kekuatan otot dengan membelakangi kekuatan otak dan hati, miris, tingkah laku pelajar yang terjadi selama ini di 2 kabupaten adik Abang selama ini, pengeroyokan, bunuh diri, pengancaman dan lain sebagainya.
    Untuk hal ini, perlu adanya konsolidasi, atau semacamnya yang dapat merubah karakter yang buruk menjadi baik, Sudah barang hal ini sudah di jalankan oleh gubernur Jawa Barat, dan perlu di contoh, jika ada terulang kembali hal seperti yang di beritakan di atas, maka ada baiknya kirim saja ke bataliyon terdekat untuk di bina karakter dan sikap sebagaimana pelajar mestinya, bukan menjadi kurang ajar…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *