ACEHACEH TENGAHBERITADANAU LUT TAWARNASIONALNEWSWISATA

Reje Mendale: Demi Kelestarian Danau Lut Tawar, Pembongkaran Cangkul Padang Dimulai Tanpa Tuntutan Ganti Rugi

698
×

Reje Mendale: Demi Kelestarian Danau Lut Tawar, Pembongkaran Cangkul Padang Dimulai Tanpa Tuntutan Ganti Rugi

Sebarkan artikel ini

Aceh Tengah,  zattoday. net – Pemerintah Kampung Mendale bersama masyarakat mulai melakukan pembongkaran alat tangkap ikan jenis cangkul padang di kawasan Danau Lut Tawar. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menjaga kelestarian ekosistem danau serta mencegah kepunahan ikan endemik seperti depik, yang selama ini menjadi kebanggaan masyarakat Gayo. Sabtu, 10 Mei 2025.

Reje Mendale, Syaifullah , menyampaikan bahwa penggunaan cangkul padang secara berlebihan telah merusak keindahan alam dan ekosistem Danau Lut Tawar. “Langkah pemerintah dalam hal ini sangat penting untuk menjaga kelestarian danau kita. Semoga ke depan, danau laut tawar menjadi andalan utama bagi nelayan tradisional yang ramah lingkungan,” ujar Saifullah.

Baca juga beritanya  Muchsin Hasan: Film "Black Coffee" ini Jadi Ajang Promosi Wisata Aceh Tengah

BACA ARTIKEL TERKAIT:https://zattoday.net/pembongkaran-alat-tangkap-ikan-jenis-cangkul-padang-dimulai-di-desa-mendale/

Reje Syaifullah juga menegaskan bahwa seluruh pemilik cangkul padang di wilayah Kampung Mendale telah menerima keputusan ini dengan lapang dada. Mereka tidak menuntut ganti rugi dan bahkan ikut membantu proses pembongkaran. “Kami sudah melakukan sosialisasi berdasarkan surat keputusan Bupati Aceh Tengah. Proses ini berjalan atas persetujuan masyarakat, dan semua pemilik alat tangkap ikut turun langsung membantu warga dan bersama pak camat kebayakan beserta jajarannya,” jelasnya.

Baca juga beritanya  Peringati Hari Pengungsi Sedunia 2025, SWI Aceh: Saatnya Bangun Solidaritas Nyata untuk Pengungsi

Proses pembongkaran dimulai pada Kamis (8/5) di Dusun Lelabu dan berlanjut pada Jumat (9/5) di daerah Mepar. Masyarakat terlihat antusias dan bekerja sama dalam proses tersebut. Reje Syaifullah berharap semua pihak terus menjaga semangat kebersamaan ini demi masa depan Danau Lut Tawar.

Madan (39) salah satu warga yang ikut serta dalam kegiatan pembongkaran menyampaikan apresiasinya. “Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan pemerintah kecamatan serta aparatur Kampung Mendale. Kami bangga menjadi kampung pertama yang melakukan pembongkaran. Ini bukti kepedulian terhadap lingkungan dan sumber penghidupan anak cucu kita,” ujar warga tersebut.

Baca juga beritanya  Gilang Ken Tawar: Dua Hari Menuju Janji Pembongkaran Cangkul Padang: Akankah Janji Ini Ditepati?

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT:https://zattoday.net/wakil-bupati-tinjauan-pembongkaran-cangkul-padang-dan-cangkul-dedem/

Danau Lut Tawar bukan hanya sumber air dan penghidupan, tetapi juga bagian dari identitas masyarakat Gayo. Kerusakan dan eksploitasi berlebihan akan membawa dampak jangka panjang. Oleh karena itu, menjaga kelestarian danau adalah tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, dan semua pihak yang menggantungkan hidup dari danau yang sakral ini.

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT:https://zattoday.net/pemkab-aceh-tengah-serukan-pembongkaran-cangkul-padang-dan-dedem-di-danau-lut-tawar/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *