Scroll untuk baca Berita
ACEHBENER MERIAHBERITAGAYO LUESOLAHRAGAWISATA

Perkuat Serumpun Budaya, Bupati Bener Meriah Hadiri Penutupan Pacuan Kuda Tradisional Gayo

×

<span style="color: #3366ff;"><strong>Perkuat Serumpun Budaya, Bupati Bener Meriah Hadiri Penutupan Pacuan Kuda Tradisional Gayo</strong></span>

Sebarkan artikel ini

ZATTODAY.NET –  Bupati Bener Meriah, Ir. H. Tagore Abubakar dan Wakil Bupati Bener Meriah, Ir. H. Armia, serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah hadiri acara penutupan Pacuan Kuda Tradisional Gayo di Kabupaten Gayo Lues, Minggu, (26/10/2025), di Lapangan Buntul Nege, Pacuan Kuda Kabupaten Gayo Lues.

​Pacuan Kuda merupakan salah satu tradisi Suku Gayo yang secara turun-temurun digelar setiap penghujung tahun dan diselenggarakan secara bergantian di tiga wilayah serumpun Gayo, yakni Kabupaten Gayo Lues, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.

Baca juga beritanya  Arung Jeram Bener Meriah Berlayar ke Pra‑Pora IV: Kekompakan Menaklukkan Aliran Deras

​Dalam sambutannya, Bupati Gayo Lues, Suhaidi, S.Pd., M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bukti nyata dari kekuatan persatuan dan keserumpunan Suku Gayo yang tersebar di beberapa kabupaten.

​Menanggapi hal tersebut, Bupati Bener Meriah, Ir. H. Tagore Abubakar, turut menyampaikan pesan penting tentang komitmen untuk terus melestarikan budaya dan tradisi Gayo.

​”Insya Allah, kita akan segera mengadakan Pacuan Kuda di Kabupaten Bener Meriah dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Bener Meriah ke-22 yang akan jatuh pada bulan Desember mendatang. Kita akan bangun sekuat mungkin keserumpunan orang Gayo dengan terus mempertahankan budaya dan tradisi yang kita miliki,” tegas Bupati Tagore, disambut antusias oleh masyarakat yang hadir.

Baca juga beritanya 

Siswa SMP 37 Aceh Tengah Dikeroyok 3 Kakak Kelas, Orang Tua Korban Menuntut Keadilan

​Kehadiran jajaran Pemerintah Kabupaten Bener Meriah ini menegaskan komitmen daerah dalam memperkuat tali silaturahmi, persatuan, serta pelestarian warisan budaya Gayo bersama daerah-daerah serumpun lainnya. (***)