ZATTODAY.NET – Aktivis Aceh Tengah yang juga koordinator Pemuda Aliansi Masyarakat Gayo (AMG) mendesak Direktur Utama PLN untuk mencopot General Manager (GM) PLN Aceh. Pasalnya, kinerja PLN di Aceh dinilai semakin buruk dengan pemadaman listrik yang terus berlanjut dan meluas, menyebabkan keresahan di masyarakat dalam 3 hari ini. Rabu, 1 Oktober 2025.
Pemadaman listrik berdampak signifikan pada aktivitas sehari-hari masyarakat. “Copot GM PLN Aceh karena sudah menyengsarakan masyarakat Aceh secara luas. Di Aceh Tengah sudah tiga hari mati lampu dengan waktu yang sangat lama. Tindakan ini sangat merugikan masyarakat. Kami masyarakat membayar semua, dan di mana hak kami untuk menerima fasilitas itu?” ujar Mul, seorang aktivis.
Mul mengajak masyarakat Aceh Tengah untuk melakukan aksi besar-besaran jika listrik tidak kunjung normal. “Baik masyarakat, ibu-ibu, pengusaha, pedagang, kami akan aksi di kantor PLN wilayah Aceh Tengah jika listrik tidak normal. Kami juga punya hak untuk kebutuhan kami. Jangan masyarakat saja jadi sasaran terlambat bayar langsung diputuskan meteran listrik, ini tidak adil,” tegasnya.
“PLN Aceh wajib memberikan kompensasi kepada pelanggan melalui pengurangan tagihan listrik atau token bagi pelanggan prabayar, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017, jika terjadi pemadaman yang melampaui batas realisasi tingkat mutu pelayanan (TMP) yang ditetapkan, atau jika pemadaman disebabkan oleh kelalaian PLN. Pelanggan pascabayar akan menerima pengurangan pada tagihan, sementara pelanggan prabayar akan mendapatkan token tambahan” jelas Mulyadi.
Aktivis mendesak agar GM PLN Aceh diganti dengan seseorang yang lebih mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Langkah ini dinilai perlu untuk memperbaiki kinerja PLN dan meningkatkan kualitas pelayanan. Masyarakat berharap permintaan mereka untuk mencopot GM PLN Aceh dapat segera dipenuhi dan kinerja PLN membaik. (**)