ACEHACEH TENGAHBERITAPEMERITAHANWAWASAN

Lancuk Leweng: Permata Wisata Yang Mati Suri di Atas Kota Takengon

129
×

<span style="color: #3366ff;"><strong>Lancuk Leweng: Permata Wisata Yang Mati Suri di Atas Kota Takengon</strong></span>

Sebarkan artikel ini

ZATTODAY.NET – Aceh Tengah 4 Juni 2025, Bukit Lancuk Leweng, yang terletak di ketinggian 1.600 mdpl, menawarkan pemandangan spektakuler Danau Laut Tawar dan kota Takengon. Namun, di balik keindahan alamnya, tersembunyi kisah pilu destinasi wisata yang pernah viral kini mati suri.

Jalan setapak yang menuju ke Lancuk Leweng tertutup semak, spot foto ikonik “I Love Gayo” lapuk dimakan cuaca, dan semangat warga Asir-Asir kian menguap. Padahal, tahun 2017, Lancuk Leweng sempat menjadi simbol kebangkitan wisata berbasis komunitas.

“Tanpa dukungan pemerintah, kami seperti mendayung perahu di darat,” ujar Wira Katung, tokoh pemuda setempat. Ia menjelaskan bahwa tempat tersebut memiliki potensi besar, tapi naas dengan fasilitas nihil.

Baca juga beritanya  Penyelundupan Sabu Terbesar Sepanjang Sejarah, 2 Ton Sabu Berhasil di Sita BNN 

Direktur Pesangen Institute, Muslim Arsani, mengatakan bahwa kisah tragis Lancuk Leweng seperti mimpi yang direnggut. “Masyarakat setempat pernah melihat masa depan, dengan mimpi wisata tersebut bakal dibangun homestay, UMKM bagi masyarakat kecil, lapangan kerja untuk pemuda. Kini yang ada hanya ilalang dan janji yang mengering,” katanya.

Muslim Arsani menyampaikan tiga pesan genting untuk Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, khususnya kepada Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, agar segera merehabilitasi Lancuk Leweng dengan membuka kembali akses dan memperbaiki infrastruktur dasar.

Baca juga beritanya  SPI KPK: Pungutan Liar PPDB dan Ketidak Sesuai Dana BOS Terjadi di Sekolah

“Jangan biarkan Lancuk Leweng terisolasi,” ucap Muslim Arsani. Ia juga menambahkan bahwa kegusaran akan pil pahit di balik nominasi prestisius beberapa destinasi, tetapi wisata Lancuk Leweng justru terancam hilang dari peta.

Dalam surat terbuka untuk Bupati Aceh Tengah, Muslim Arsani berpesan agar Bupati Haili Yoga tidak hanya omon-omon, tetapi benar-benar merealisasikan janji untuk menjadikan Aceh Tengah sebagai “Swiss-nya Indonesia”.

“Turunlah ke sini, lihat bagaimana anak muda Asir-Asir merintis wisata lalu mati karena diabaikan. Mereka butuh jalan, bukan jargon!” tegas Muslim Arsani.

Baca juga beritanya  Angkatan Pertama, 11 Santri Pesantren Daarul Mukhlashin di Linge Diwisuda Hafiz Al-Qur’an

Lancuk Leweng masih bisa diselamatkan jika Pemkab segera membangun akses jalan, Dinas Pariwisata memetakannya sebagai bagian dari klaster Danau Laut Tawar, serta pemberdayaan masyarakat menjadi fondasi, bukan sekadar proyek seremonial.

“Nasib Lancuk Leweng kini ada di tangan Bupati Haili Yoga, akankah ia membiarkan permata ini jadi fosil, atau menjadikannya bukti bahwa kebangkitan wisata harus inklusif?” tutup Direktur Pesangen Institute ini.

 

(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *