ZATTODAY.NET – Aceh Tengah, Mahmud, seorang lelaki kelahiran 1980 di Desa Kilometer 35 Timang Gajah, kini berjuang sebagai pembersih sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Paya Ilang, Aceh Tengah. Dengan usia 43 tahun, Mahmud telah berjuang keras untuk mencari nafkah bagi keluarganya, termasuk istrinya dan 3 anak-anaknya.
Pada Jumat (14/11/2025), saat dihubungi melalui WhatsApp, Mahmud mengatakan bahwa ia bekerja sebagai pekerja lepas di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh Tengah dengan upah Rp700.000 per bulan. Ia bekerja keras membersihkan dan merapikan sampah di TPS Paya Ilang, sambil di temani sang istri yang membantu mencari barang bekas yang dapat dijual ke tempat rongsokan.
“Kerja saya membersihkan dan merapikan sampah-sampah yang di paya ilang untuk dimasukkan ke container bak mobil sampah, sambil merapikan sampah saya dan istri mencari barang bekas yang masih bisa digunakan, seperti botol plastik, kertas, dan logam yang dapat dijual ke tempat rongsokan,” kata Mahmud.
Alamat tempat tinggal Mahmud saat ini
Mahmud dan istrinya memutuskan untuk tinggal di desa Calo Blang Gele, Kecamatan Bebesen, sejak tahun 2016, dan anak-anaknya telah tumbuh besar. “Anak saya 3, yang paling besar sudah kelas 1 SMA dan nomor 2 kelas 2 SMP dan yang ke tiga perempuan kelas 4 SD,” jelas ayah 3 anak ini.
Terkait bantuan
Mahmud menjelaskan bahwa ia sudah menerima bantuan pernah listrik gratis dari pihak PLN dan untuk bantuan lainya ia pernah menerima bantuan pada tahun 2019 sebanyak 3 kali dan baru satu kali berupa kupon yang di tukar ke kantor Pos utuk digantiakan sembako dan satu kali dapat bantuan PKH di tahun 2025 ini. “Kalau dapat bantuan iya bersyukur, kalau tidak dapat ya badan saya masih sehat saya bisa bekerja dan kalau sudah bekerja pasti ada hasilnya. Kami bisa sampai saat ini Alhamdulillah masih diberikan kesehatan yang maha kuasa,” ucapnya.
Mahmud berharap agar anak-anaknya dapat menjadi orang yang berguna dan sukses. Ia juga berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk dirinya.
“Harapan saya diberi kesehatan semoga anak-anak saya berhasil menjadi orang berguna. Dan saya meminta kepada pemerintah kalau boleh beri saya pekerjaan yang layak sesuai kemampuan saya,” pungkasnya.
Mahmud juga berharap agar pemerintah dapat membantu memperbaiki kondisi rumahnya yang masih sederhana. “Kalau kondisi rumah saya seperti ini adanya, dinding dari terifrek dari dulu, kalau bahannya yang lain seperti kayu papan saya tidak bisa beli saya cari bahan kayu di hutan, untuk rumah ini mudahan-mudahan ada perhatian dari pemerintah dan pihak-pihak terkait memberikan bantuan rumah layak huni kepada kami,” tutup ayah tiga anak ini.


























