ZATTODAY.NET – Banda Aceh, Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS) Provinsi Aceh mengecam keras dugaan praktik monopoli komoditas getah yang mengancam kedaulatan ekonomi rakyat Aceh. Sekretaris Daerah BEMNUS Aceh, Asraf, menyatakan bahwa kebijakan pembekuan Ganis oleh BPHL merupakan langkah yang salah dan berpotensi memperburuk situasi.
“Pembekuan Ganis bukanlah solusi yang tepat. Ini hanya akan memperlemah posisi tawar petani dan pelaku usaha getah Aceh,” tegas Asraf dalam siaran persnya, Senin, 24 November 2025.
BEMNUS Aceh menuduh bahwa ada upaya sistematis untuk mengendalikan mata rantai ekonomi getah demi kepentingan segelintir pihak. “Kami memiliki bukti konkret terkait dugaan praktik mafia ini, dan kami siap membuka serta menyerahkannya kepada publik dan aparat penegak hukum,” tambah Asraf.
Asraf juga mengecam keras watak kekuasaan yang anti-kritik, anti-dialog, dan menggunakan pendekatan otoriter dalam pengelolaan kebijakan publik. “Kami menolak keras praktik otoritarianisme dalam tubuh Pemerintah Aceh. Pemerintahan yang sehat harus bertumpu pada asas praduga tak bersalah, asas pembinaan, serta prinsip transparansi,” ujarnya.
BEMNUS Aceh menyerukan konsolidasi luas antara mahasiswa, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat sipil untuk membentuk barisan perlawanan terhadap segala bentuk monopoli, oligarki ekonomi, dan penyimpangan kekuasaan.
“Kami tidak akan mundur selangkah pun dalam memperjuangkan marwah dan hak rakyat Aceh. Aceh tidak boleh dikuasai mafia. Kedaulatan ekonomi rakyat adalah harga mati,” tutup Asraf. (***)


























