ZATTODAY.NET – Aceh Tengah, Kegiatan pembongkaran alat tangkap ikan jenis cangkul padang dan cangkul dedem hari ini, Senin, 7 Juli 2025, berlangsung di tiga titik, yakni di Kecamatan Bebesen, Lut Tawar, dan Kecamatan Bintang.
Satu alat tangkap cangkul dedem memiliki ukuran yang bervariasi dan sangat besar, bahkan dengan panjang dan lebar jaring hampir seluas lapangan bola kaki, yaitu sekitar 100×100 meter. Kerambak jaring yang digunakan berukuran 1,5 inci hingga 2 inci.
Pembongkaran satu alat tangkap cangkul dedem memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar 3 hingga 4 jam. Hal ini jauh berbeda dengan pembersihan cangkul padang, di mana petugas dapat membersihkan 3 hingga 4 alat tangkap dalam waktu 3 jam.
Tidak ada kendala dalam pembongkaran cangkul dedem, namun proses pembersihan yang memakan waktu lama menunjukkan kompleksitas alat tangkap ini. Pembongkaran cangkul dedem ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga kelestarian Danau Lut Tawar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Saat pembersihan alat tangkapan jenis cangkul dedem pada 6 Juni 2025, Plt Sekda Aceh Tengah, Drs. Mursyid M.Si,. menghadiri kegiatan pembongkaran paksa cangkul yang dilakukan oleh Tim Satgas.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Sekda Aceh Tengah mengapresiasi nelayan yang telah berpartisipasi dalam pembongkaran cangkul dedem secara mandiri. “Sejak ada himbauan dari pemerintah daerah, nelayan ada yang langsung membongkar sendiri,” katanya.
Ia juga mengharapkan agar program pemerintah daerah dapat sesuai dengan aspirasi masyarakat. “Jadi, semua baik nelayan yang sudah berpartisipasi membongkar secara mandiri dan yang telah dibongkar bersama Satgas, jadi semua kita tampung aspirasi nya,” jelasnya.
Plt Sekda Aceh Tengah juga mengharapkan dukungan semua pihak dalam menjaga kelestarian Danau Lut Tawar. “Kami mohon dukungan semua pihak terhadap danau yang sama-sama kita cintai ini dan mendoakan semoga satgas bersama masyarakat bisa sama-sama kita lestari dan tertipkan cangkul padang dan cangkul dedem ini,” tutupnya.
