Aceh Tengah, zattoday.net – Jembatan Gantung yang menghubungkan desa Tanjung dan Meradhe Paya di Kemukiman Pamue, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah kini dalam kondisi bobrok parah. Jembatan dengan panjang 60 meter dan lebar 1,5 meter ini merupakan satu-satunya akses jembatan yang digunakan oleh warga untuk aktivitas sehari-hari. Rabu, 4 Juni 2025.
BACA JUGA BERITA TERKAIT: JEMBATAN GANTUNG RUSAK PARAH PADA 8 MEI 2025
Kondisi jembatan yang rusak parah telah menyebabkan sejumlah kepala keluarga (KK) terisolir. Jembatan ini tidak hanya digunakan oleh warga untuk berjalan kaki dan berkendara sepeda motor, tetapi juga menjadi jalur penting bagi anak-anak sekolah SD Negeri 1 Tanjung dan SMA Negeri 28 Takengon.

Pada (8/5/2025) Elvina (40), salah satu warga Desa Tanjung, mengungkapkan bahwa jembatan rusak sudah hampir puluhan tahun dan meminta pemerintah untuk segera memperbaiki atau membangun jembatan baru. “Kalau seperti ini kondisi jembatan, lama-lama kami takut tiba-tiba roboh. Mau tidak mau kami terpaksa harus lewat jembatan ini karena ini jalan satu-satunya yang dekat dengan tempat usaha. Ada jalan lain tapi kami harus menempuh jarak sejauh kurang lebih 15 Kilo Meter, dan itu sangat jauh sekali dari lokasi kami,” jelasnya.
Warga berharap agar pemerintah dapat memperbaiki jembatan ini sehingga mereka dapat bekerja dengan nyaman dan tidak sulit lagi untuk membawa hasil panen. Namun, hingga kini belum ada tindakan dari pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.
Dari pantauan media zattoday.net, walaupun jembatan sudah rusak parah pada bulan Mei lalu, warga masih bisa melintas meski merasa takut. Namun, pada Rabu, 4 Juni 2025, jembatan gantung ini dikabarkan sudah bobrok dan tidak dapat dilalui sama sekali.
Informasi yang dihimpun media ini, jembatan bobrok ini terjadi pada malam Selasa, 3 Juni 2025, sekitar pukul 21.00 WIB, hingga kini masyarakat di lokasi merana tidak tahu kemana mengadu karena pemerintah kabupaten Aceh Tengah sepertinya tidak peduli dengan nasib warganya.
Pada (8/5/2025), pemerintah desa juga menyampaikan kepada media ini sudah berupaya mengusulkan permasalahan ini ke instansi-instansi pemerintah terkait di daerah, namun hingga hari ini belum ada tindakan nyata dari pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.